Senin, 12 Maret 2012

Yang Tak Biasa di Kala Pagi


Pengen Lebih Kenal Saya :Klik di SINI


Kalau di Indonesia bangun pagi pasti rame, ada suara mengaji dari masjid, Suara Azan, kokok Ayam dan suara Lirih tetangga yang hendak melakukan aktifitas ke Pasar pagi dan sebagainya.
Di Jepang, bangun pagi begini sangat sepi. Mana ada suara-suara di atas, Yang ada hanya kesunyian. Untung Komjen menyebarkan ke Masyarakat Indonesia kapan Jadwal Sholat waktu Jepang, kalo enggak, gak bakalan tau kapan beduk dan azan berkumandang.
Jarang saya terbangun dengan sendirinya ketika pagi hari begini, Harus pakai Alarm HP dulu. Tidak seperti di Indonesia, yang mempunyai keunikan suara khas di atas yang membuat diri ini terbangun dengan sendirinya, di Jepang, suara tersebut sangat langka, mungkin bisa terdengar kalau berada di wilayah Kobe, dimana masjid satu-satunya di sekitaran wilayah prefekstur Kansai Berdiri.
Mengenai kokok Ayam, masyarakat di Indonesia memang banyak memelihara jenis unggas tersebut, jadi kalo berkokok dengan lantang di kala pagi, tidak mengherankan lagi. Di Jepang, masyarakat yang memelihara ayam sangat jarang (atau tidak ada sama sekali), oleh karena itu, jarang terdengar kokok ayam, atau melihat ayam berkeliaran di Jalanan.
Mungkin, lebih banyak burung gagak dari pada ayam. Setiap berangkat kerja, sering saya temui burung gagak mencari makan di jalanan, tak pernan menemukan ayam yang menguasai jalanan layaknya Indonesia. Bahkan, cerita teman saya di Nagano, perusahaan mereka menggantung burung gagak yang mati di depan pintu. Untuk apa?, untuk menghalau burung gagak yang masuk, saking banyaknya burung gagak di Jepang. Kalo di Indonesia, burung tersebut berbau “Mistis”, mungkin karena jarang terlihat, jadi kalau terlihat sekali saja, tanda-tanda akan terjadi “sesuatu”.
Ya, hidup di negeri orang, pasti berbeda dengan kenyamanan di negeri sendiri. Walaupun “nyaman” di pagi hari tanpa suara, namun kerinduan akan suara khas di pagi hari ketika di Indonesia tak dapat dibendung. Menelpon keluarga adalah satu-satunya cara untuk mengobati kerinduan, di ujung telepon kadang terdengar kokok ayam dan suara azan. Bisa juga dipakai sebagai terapi mengobati kerinduan.
Hujan batu di negeri sendiri, lebih enak dari pada hujan emas di negeri orang lain. Pribahasa yang mengungkapkan hidup susah di negeri sendiri memang lebih enak karena berkumpul dan merasakan bersama-sama dengan keluarga. Hidup senang di negeri orang menjadi tak enak karena tak merasakannya bersama keluarga dan orang terdekat bersama-sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar