Selasa, 31 Januari 2012

Pengalaman Pertama Ketika Baru tiba Di Jepang ( Telanjang Bareng Di Ofuro )


Jalan Jalan

Kirim Pesan

Otoko Mae

use your imagination

Pengalaman Pertama Ketika Baru tiba Di Jepang ( Telanjang Bareng Di Ofuro )

REP | 31 July 2010 | 15:46 via Mobile Web1782  1 dari 2 Kompasianer menilai Menarik
Tulisan ini merupakan lanjutan dari pengalaman pertama ketika baru tiba di jepang, yang dapat anda lihat sendiri cerita sebelumnya di profilku.
Kisah hidup yang tidak terlupakan adalah pengalaman pertama. Apakah itu cinta pertama, ciuman pertama, gaji pertama, anak pertama, dan lain-lain. Memori itu masih tetap tersimpan dalam folder otakku saat ini, walaupun kejadiannya beberapa tahun yang silam!.
Begitu juga ketika otakku menerima perintah kerja pertama dari orang jepang, yaitu menyapu. Ya, leader ( rida ) saat itu, memerintahkanku belajar menyapu dengan baik dan benar dari sempai ( senior ).
“Padahal kan cuma menyapu kotoran, kok pakai cara yang benar!.”
setelah di jalani, oh, ternyata memang harus dipelajari kok. Mengapa ?,
karena setiap hari dari pagi sampai sore, kerjanya hanya menyapu, gagang sapu harus melekat terus di genggaman, untuk membersihkan ceceran kecil aluminium yang berserakan.
Kalau tidak mengerti cara menyapu!!. Maka dapat dipastikan, bagian pinggang akan bermasalah!. “Ckckck.. Menyapu saja harus punya teknik neh.”
namun, kegiatan menyapu itu cuma 6 bulanan terlaksana, setelah mendapat SIM FORKLIPT aku bekerja seperti mereka.
Suatu ketika, aku di suruh bos mengambil secangkir air minum. Aku pun bergegas mencari dispenser air mineral, namun tidak bertemu, kucari di tempat lain, tidak bertemu juga. Pusing, lalu melapor ke bos bahwa air minumnya tidak ada. Tapi, malah aku di bodoh-bodohin.
” aho ka omae, kore wa nandeska.”
kalau di artikan, ” dasar bodoh, ini apa ( sambil nunjukin kran air ).”
Bos lalu memutar kran air sendiri dan menadahnya ke cangkir dan langsung meminumnya.
Pikir ku saat itu, bos jorok banget, minum air mentah!. Namun, setelah aku tahu, air ledeng di jepang dapat langsung di minum tanpa dimasak lagi. Pantesan, tidak ada depot isi ulang air kemasan. Kalau air ledeng di indonesia mah, bisa muntaber kalau tidak di masak, hehehe bercanda, paling diare aja kok!.
Satu hal lagi yang bikin aku terkejut, orang jepang itu takut sama istri loh…( aku kira sih)
kenapa bisa begitu?
kalau setiap gajian, si suami harus menyerahkan semua gajinya ke istri.,!!.
“Wah bisa kacau neh kalau kejadiannya di indonesia!.”
Sang istri yang me-manage rumah tangga, bayar listrik, gas, air, belanja sayur, bayar anak sekolah, hingga bensin. jadi uang rokok dan kopi mereka dijatah!.
Satu lagi, jika mereka membawa bento ( bekal makan siang), wajib dimakan!. Walaupun saat itu ada bonus nasi kotak dari bos, mereka malah kasih ke kita dan memakan bekal yang mereka bawa dari rumah. Katanya, kalau tidak dimakan istrinya tidak mau membuatkan bekal makan siang lagi. “Nanti kelaparan, bisa mati dong!.” kata pak tua yang setia sama bekalnya onigiri 3 buah.
Pak tua itu, setiap pulang kerja selalu mengajakku mandi di ofuro bareng. Aku sih agak risih mendengarnya, masak mandi bareng lelaki, kalau bareng miyabi, pasti mau!!..
Tapi, kebiasaan mereka kalau berendam bareng di ofuro ( bak besar air panas ) adalah hal yang biasa. Bertelanjang, tanpa mengenakan selembar pakaian apapun, katanya bisa mempererat kebersamaan. Setelah capek bekerja, sambil bersendah gurau bareng di ofuro sekaligus membersihkan badan, bisa hilang penatnya. Aku pun lama -lama akhirnya menyerah juga, dan mengikuti bapak tua itu mandi bareng. Awalnya sih agak aneh, berbugil-bugil ria bersama lelaki dalam satu bak. Tapi lama-kelamaan, jadi banyak yang aku dapat. aku jadi banyak tahu kebudayaan tempo dahulu jepang, dari zamannya kaisar dahulu hingga sekarang. Dari cerita mereka orang-orang tua itu, tidak sedikit diantara mereka yang mencemooh anak-muda jepang zaman sekarang yang dandanannya jauh dari kebudayaan jepang dahulunya. Dan mungkin bisa bikin bangga, kalau mereka lebih menyukai kami, anak indonesia dari pada anak muda jepang itu sendiri.
“gak tau juga, apakah mereka menyukai tubuh kami yang kekar-kekar atau yang lainnya, maklum habis tebar pesona di ofuro tadi.”
aku kira itu saja dulu, sudah sore, mau memandian anakku dulu. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wasalam.http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2010/07/31/pengalaman-pertama-ketika-baru-tiba-di-jepang-telanjang-bareng-di-ofuro/

2 komentar:

  1. hai orta. sehat kan ?
    km masih di jepang kah? how are you there. aku butuh bbrpa informsi dr km klo km msh disana.
    kontak aku di email desihastyana@yahoo.com jk km berkenan.
    :)

    BalasHapus
  2. udah lebih dari setengah tahun di jepang belum berani nyobain ofuro,hahaha
    http://novalvi.wordpress.com/

    BalasHapus