Selasa, 31 Januari 2012

Pengalaman Pertama, Ketika Baru Tiba di Jepang!


Ib 1000 Tulisan

Kirim Pesan

Otoko Mae

use your imagination

Pengalaman Pertama, Ketika Baru Tiba di Jepang!

REP | 29 July 2010 | 16:44 via Mobile Web200 19  Nihil
Tahun 2005, tepatnya dibulan agustus, saat itu negara jepang sedang musim panas ( natsu ). Saya dan teman-teman, tiba di negara matahari terbit tersebut, ada perasaan senang, menemukan tempat yang baru, dan ada perasaan sedih, jauh dari keluarga.
Kami adalah anak magang ( kenshusei ), yang di kirim oleh pemerintah indonesia, dalam hal ini kementerian tenaga kerja, bekerja sama dengan JITCO ( kementerian tenaga kerja jepang ), belajar sambil bekerja ke negara jepang, melalui pihak ke 3 yaitu IMM JAPAN.
Di sana, kami dituntut untuk bisa beradaptasi dan mengadopsi tata cara kedisiplinan kerja mereka, dan diterapkan di indonesia ketika menyelesaikan program selama 3 tahun. Bagi mereka ( dalam hal ini perusahaan yang menampung ), kami di upayakan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Jadi harus sama-sama menguntungkan ke tiga belah pihak termasuk kami.
Anak-anak magang berasal dari 33 provinsi di seluruh indonesia, di rekrut oleh dinas tenaga kerja masing-masing daerah, ditest, setelah lulus di kumpulkan untuk di didik di 3 tempat pembelajaran bahasa jepang di bekasi, bandung dan banten, membaur menjadi satu kesatuan indonesia dan satu kesatuan bahasa, yaitu Nihongo ( bahasa jepang).
Setelah matang, kami lalu diberangkatkan melalui beberapa gelombang, dan sampainya di sana, tempatkan lagi di pusat pelatihan bahasa di tokyo.
Pada awal berada di perusahaan, ada perasaan asing yang menghinggapi, adat istiadat berbeda, budaya yang aneh dan kendala bahasa yang sulit di mengerti.
Kendala bahasa ?
“Kan, sudah belajar banyak bahasa jepang!”
itulah kenyataannya, teori sama praktek itu beda!, belum lagi, ada daerah di jepang yang bahasanya agak berbeda, ibaratkan bahasa batak dengan bahasa jawa.
Ketika penempatan perusahaan, saya di tempatkan di Osaka, dimana di sana terkenal dengan logat osakabeng-nya. Waktu itu di sapa oleh karyawan, saya bengong, tidak mengerti dia berkata apa, disamping bicaranya cepat, juga menggunakan logat daerah osaka. Tapi, belakangan saya tahu, kalau dia itu cuma menanyakan nama. Memang memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan bahasa, apalagi ada penambahan kosakata baru, pikiran jadi banyak cabangnya, menghapal kosakata, mengingat pekerjaan, terkadang kangen sama pacar,,hehehe.
Kebiasaan membungkuk ketika mengucapkan selamat pagi ( ohaiyo gozaimasu ), sering sekali lupa ketika menyapa. Kebiasaan Mereka setiap bertemu pasti mengucapkan salam. Tidak siang atau malam pasti ” ohaiyo gozaimasu”.
“Kenapa? , Kan ada konciwa ( selamat siang), dan konbanwa ( selamat malam ).” karena, kalau hari itu baru pertama kali bertemu, tidak pagi, siang atau malam, cukup ohaiyo gozaimasu. Sedangkan, jika berpapasan lagi dengan orang yang sama bisa dipakai kata koniciwa dan konbanwa tadi, dan jangan lupa dengan membungkukan badan, katanya lebih sopan dan dapat diartikan saling menghormati satu sama lain.
Ada satu hal yang paling membuat mereka kesal.
Yaitu kebiasaan yang sering telat!, maklum bawaan dari indonesia.
Mereka sangat membenci itu!. Mereka tidak sungkan-sungkan menghardik dan memaki di depan wajah, jika kami terlambat 5 menit pun .!
“Biasakan disiplin waktu untuk menghargai karunia tuhan”, kata mereka. Padahal, tidak sedikit diantara mereka yang tidak punya agama. “Tapi kok disiplin banget ya”,
karunia dari siapa bos?!.
Suatu ketika, saya makan bareng dikantin membawa bento ( bekal ) untuk pertama kalinya, cukup sederhana buat orang yang baru bisa memasak sendiri. Telor dadar, sambal dan nasi. Tapi, ketika kubuka bekalku, mereka heran!, ya, disamping cuma lauk seadanya, nasinya itu loh!, yang bikin mereka heran, ” ippai na omae no meshi” ( banyak banget nasinya) kata mereka. benar juga sih, jika kubandingkan dengan mereka, nasi ku 4 x lipat dari bekal mereka, yang cuma segenggaman tangan. Padahal, nasi ini belum bisa buat saya kenyang loh!.
Lalu kutanya dengan bahasa jepang yang terbata-bata, ” kono meshi wa onaka no nakani ippaika” ( nasi itu bisa bikin kenyang gak? ) sambil menunjuk nasi mereka.
” nasi ini sudah sangat cukup, lauk dan nasinya seimbang,”
pantesan bikin kenyang, rupanya banyak gizinya.
Besoknya saya makan dirumah saja, karena itu tadi!.
Pengalaman pertama ketika baru sampai di negara jepang memang bikin ku tersenyum sendiri bila mengingatnya. Untuk itulah saya menyajikannya buat anda, mungkin bisa menghibur, menginspirasi atau bermanfaat buat di petik.
http://lomba.kompasiana.com/ib-1000-tulisan/2010/07/29/pengalaman-pertama-ketika-baru-tiba-di-jepang/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar