Sabtu, 10 Maret 2012

di jepang saya minum sake

Di Jepang Saya Minum Sake


OPINI | 07 March 2012 | 06:57 Dibaca: 209   Komentar: 28   Nihil Saya pernah mencicipi sekali minuman keras (Miras) khas Indonesia. Pengaruh Miras itu tidak enak yang membuat kepala saya pusing, muka merah dan badan saya panas. Karena saya minumnya sekedar iseng dan tak terlalu banyak, jadinya saya tak begitu mabok dan dapat mengontrol diri saya sendiri tanpa anarkis.
Ketika magang di Jepang, saya juga mencicipi minuman Sake (Miras). Tapi tidak seperti di Indonesia yang hanya mencoba sekali. Di Jepang, saya agak sering mengkonsumsinya, apalagi saat musim dingin (Fuyu). Mengapa saya lakukan itu?. Karena minuman tersebut benar-benar berfungsi untuk menghangatkan badan.
Pernah pada akhir tahun 2007, saya menikmati liburan musim dingin Di Nagano. Di Sana memang cukup terkenal bagi pencinta Ski Es untuk menikmati salju khas perbukitan yang tebal. Saat itu suhu lagi dingin-dinginnya, minus nol derajat. Saya bersama teman-teman mencoba permainan ski. namanya saja orang Indonesia dimana Permainan tersebut tak pernah dicoba sama sekali, jadinya saya seperti orang kampungan, jatuh melulu ke dalam tumpukan salju.
Karena suhu ekstrem dan sering jatuh ke tumpukan salju, badan saya drop. Tangan saya mati rasa, dan badan saya menggigil. Oleh teman, badan saya dibungkus baju hangat, padahal saya telah memakai baju 3 lapis. Melihat hal ini Seorang teman berinisiatif ke mini market untuk membeli sake. Sesampainya dia, lalu saya disuruh meminum sake tersebut. Lumayan, sake tersebut cukup menghangatkan tubuh. Pengaruh sake juga mampu membuat tubuhku berangsur pulih dari drop.
Sake juga saya konsumsi bila pagi hari hendak berangkat kerja suhu sangat dingin dan bersalju. Tidak begitu banyak sih, hanya seteguk dua teguk untuk menghangatkan badan. Pernah juga kebanyakan, habis setengah botol, kepala saya jadi pusing. Kerja jadi tidak konsen, malah jadinya mengantuk.
Saat musim dingin saja saya konsumsi Sake. Selebihnya, pada acara musim panas (natsu) atau hanami dibawah pohon sakura misalkan, dimana orang Jepang ‘Harus’ mengkonsumsi Sake, Saya tidak. Karena saya berpikir minuman tersebut tidak bermanfaat apa-apa saat suhu normal (mengacu pengalaman pernah minum Miras di Indonesia sebelumnya).
Setelah selesai magang dan pulang ke Indonesia, saya benar-benar tak menyentuh lagi yang namanya Miras karena saya tahu itu adalah Haram hukumnya bagi Muslim di segala tempat dan waktu. Hukum di Indonesia juga secara ketat mengawasi pengedaran Miras.
Sake atau Miras bisa bermanfaat bila suhu dingin, tapi kalau suhu normal seperti di Indonesia, malah tak bermanfaat sama sekali. Memang kelihatannya enak melihat orang di luar negeri menenggak Miras, kepengen rasanya ikut-ikutan mojok diwarung Miras seperti mereka. Tapi, kalau melihat suhu dan iklim mereka yang dingin dibawah Nol derajat, wajar saja mereka mengkonsumsi itu. Kalau kita, di Indonesia mengkonsumsi Miras, malah tak ada manfaat apa-apa, bisa-bisa bikin sakit, karena badan jadi Panas (bukan hangat) dalam Suhu Indonesia yang Tropis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar