Senin, 27 Februari 2012

Jika Senior Mengajarkan Ketelitian dan Kedisiplinan


Jika Senior Mengajarkan Ketelitian dan Kedisiplinan


OPINI | 17 February 2012 | 10:48Dibaca: 117   Komentar: 4   Nihil
Di Perusahaan ada yang namanya Senior, mereka ini panutan, baik dan buruk mereka akan dicontoh oleh Junior.
Ketika saya baru masuk untuk magang di Jepang dulu, Senior saya saat itu ada dua yaitu orang indonesia dan jepang. Kesibukan dalam pekerjaaan, membuat mereka banyak mengajarkan cara kerja secara tidak langsung kepada saya.
Namanya, Sani, 22 tahun anak Indonesia, ketika saya baru datang, dia sudah 2 tahun bekerja di unit peleburan Aluminium di perusahaan. Dia mengajarkan sebuah Ketelitian.
Senior saya itu terbakar separuh badan akibat salah memasukan barang yang hendak di lebur ke dalam tungku pembakaran. Dia tidak sempat mengelak, ketika terjadi ledakan api.
senior saya memperlihatkan bekas luka bakarnya ke saya setelah kejadian itu dan membuat saya jadi berpikir kedepan untuk teliti dalam bekerja.
Alhamdulilah, Ketelitian membuat Saya Mengakhiri program magang selama 3 tahun dengan selamat.
Ada juga senior saya orang Jepang yang mengajarkan “kedisiplinan”. Ketika itu di dalam laboratorium pengujian, Kaji San merokok santai. Padahal, di dalam Lab ada tulisan larangan merokok. Karena masih baru, saya diam saja.
Selanjutnya, suatu ketika saya disuruh menguji barang ke laboratorium. Saya pun merokok dengan santai. Setelah selesai, saya pun keluar, eh langsung dicegat oleh Bos, dimarahi habis-habisan karena dia melihat apa yang saya lakukan.
Kata Bos, Dia melihat saya merokok melalui CCTV yang ada di Laboratorium yang terhubung ke Kantor langsung. Saya pun bingung, senior saya kok tidak ketahuan?.
Ketika saya konfirmasi, sambil ketawa bilang ke saya kalau Dia merokok tidak kena sorotan langsung CCTV. Dia tahu letaknya, sedangkan saya tidak, hingga bablas saja di depan CCTV.
Kaji san seakan memperingatkan kalau merokok itu harus pada “tempatnya”. Boleh merokok dimana saja, asal mengetahui situasi. Saya tidak lihat situasi, main hantam saja ngebul di depan CCTV.
Atas kejadian itu saya lebih disiplin, saya tidak mau pusing mengikuti ajaran “kedisiplinan” ala Kaji. Saya merokok hanya pada tempatnya saja, yang tidak ada tanda larangan merokok.
Didalam perusahaan, kesibukan bekerja membuat senior susah untuk memperhatikan junior. Untuk mendidik junior secara langsung mereka tidak bisa.caranya begitu tadi, senior Sani menunjukan ketidak telitian dia hingga terbakar, sedangkan Kaji menunjukan sebuah kedisiplinan yang tidak harus ditiru dengan memainkan sorotan CCTV. Hal yang baik, bolehlah kita contoh sedangkan yang buruk dipikirkan lagi untuk mencontoh kalau takut akan dampaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar