Senin, 27 Februari 2012

Belajar Bahasa Gratis di Jepang


Belajar Bahasa Gratis di Jepang


OPINI | 15 February 2012 | 10:35Dibaca: 74   Komentar: 0   Nihil
Bagi anak magang, belajar bahasa itu penting untuk bisa berkomunikasi dengan orang Jepang. Belajar bisa dengan sendiri, atau bisa juga dengan Senior. Namun bagi anak magang yang ingin belajar dengan guru bahasa asli orang jepang (sensei), di Jepang ada fasilitas khusus untuk itu. Namanya, Sekolah Khusus bahasa Jepang untuk orang asing, kalau kami anak magang, namakan tempat tersebut senta.
Sekolah ini gratis, belajar setiap hari minggu, sistem belajar Privat. Satu orang siswa di bimbing satu orang guru. Di lokasi saya dulu di Osaka, tempat belajar berada di wilayah Siki, kalau dari apato tempat tinggal, naik sepeda berjarak 5 kilometeran. Jarak yang jauh tidak akan terasa kalau perginya berbarengan dengan anak Indonesia lainnya. Pemandangan di wilayah tersebut sangat indah, palagi kalau mau masuk musim semi, bunga sakura menjadi pemandangan yang Indah di sepanjang jalan menuju senta.
Bagi anak baru yang mendaftar harap menunggu dalam waktu sebulan untuk mendapatkan guru/sensei. Pihak sekolah akan berusaha mencari dulu guru yang bisa mengajar, karena kebanyakan guru di senta bukan pengajar tetap, tapi freelance. Kalau sudah ada, mereka akan menghubungi siswa, dan menetapkan waktu belajar.
Bagi kami, anak magang seperti saya, sangat mengharapkan sekali guru wanita yang cantik. Untuk apa?, untuk memberi semangat buat belajar tentunya. Malas rasanya bangun pagi di hari minggu, apalagi disaat waktu istirahat bekerja yang dipakai buat sekolah. Kalau dibimbing sensei yang cantik, sudah tentunya akan semangat, untung-untung bisa di jadikan pacar, seperti kebanyakan senior saya yang memacari guru mereka. Ya, enaknya banyak, kalau dijadikan pacar, kita akan diajaknya belajar diluar kelas, misalkan di mall atau di tempat wisata Di jepang. Saya beruntung saat itu, mendapatkan guru yang lumayan bikin saya semangat belajar, Namanya nose Sensei.
Di senta sendiri, banyak orang asing selain Indonesia. Yang pernah saya lihat ada orang Vietnam, Thailand dan china. Mereka juga anak magang. Pada bulan-bulan tertentu, sekolah akan mengadakan belajar di luar kelas. Semisal disaat musim sakura berbunga, kepala sekolah beserta guru mengajak murid mereka Hanami-an di Osaka jo koen (bersantai di bawah pohon sakura yang berbunga di kastil terkenal di Osaka).
Kalau sudah begitu, belajar akan lebih santai, kita akan lebih mengenal mereka yang bukan berasal dari Indonesia saja, bisa lebih luas lagi pergaulannya dengan orang asing. Seperti teman saya Yatno, dia malah tidak jatuh hati pada gurunya, tapi jatuh hati pada anak magang asal Cina. Komunikasi mereka berdua tetap menggunakan bahasa Jepang. Terkadang bersama guru masing-masing, yatno beserta pacarnya berwisata keluar Dari Osaka.
Kalau melihat program yang begini, Pemerintah Jepang sepertinya sangat serius memperdalamkan bahasa Jepang ke Orang asing. Mereka akan memberikan pengajaran secara cuma-cuma tanpa dipungut bayaran. Orang asing akan semakin menguasai bahasa mereka, dan akan semakin memperlancar komunikasi antara pekerja dan Orang jepang di perusahaan, sehingga produksi akan lebih baik untuk menunjang sektor perekonomian negara Jepang.
Hubungan yang saling menguntungkan bukan?, walaupun begitu menguntungkan, ada juga teman saya yang malas buat belajar. Bagi dia, ngomong pakai “bahasa tarzan” ke orang Jepang tidak mempengaruhi hasil kerja, tetap saja sama dengan mereka yang pintar berbahasa Jepang.
Kalau cara berpikir dia begitu, tentunya akan sama saja dengan orang asing yang ada di Indonesia dong. Lihat saja tayangan komedi yang menampilkan orang asing yang tidak mengerti berbahasa Indonesia, mereka sangat lucu kan?, tapi itu bukan lucu karena dia ngomong, tapi lucu karena gayanya yang bloon gitu. Harap maklum saja, di Indonesia tidak ada sekolah/kursus gratis untuk belajar Bahasa Indonesia bagi mereka. Kalau mau belajar, pacari dulu Orang Indonesia, baru bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar