Rabu, 01 Februari 2012

Tidak Perlu Pintar kok, Cukup Disiplin Saja


Catatan

Kirim Pesan

Otoko Mae

use your imagination

Tidak Perlu Pintar kok, Cukup Disiplin Saja

OPINI | 16 November 2011 | 06:20160  1 dari 1 Kompasianer menilai bermanfaat
Orang jepang kebanyakan tidak begitu pintar dalam setiap lini kehidupan mereka. Sama seperti kita, orang indonesia yang kemampuan rakyatnya untuk menjalani kehidupan ini saya lihat sama saja seperti orang jepang.
Hanya satu yang membedakan kita dengan mereka, yaitu kedisplinan. Orang jepang tidak bisa kalau naik kendaraan umum atau bus way main serobot dengan yang lain. Sejak dia berjalan menuju halte bus, dia akan melihat dahulu disekelilingnya, urutan dia harus antri, karena malu kalau dia mendahului orang yang ada di situ sejak lama. Setelah didalam bus, dia masih melihat lagi disekelilingnya, ada tidak orang tua lanjut usia dan wanita hamil, kalau tidak ada, dia akan ambil sendiri kursinya.
Memang, disiplin itu tidak mudah untuk di terapkan di negara kita. Bahkan bentuk itu menjadi sebuah barang yang aneh untuk di lakukan. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, berapa banyak pelanggaran disiplin yang telah kita buat, mungkin tidak terhitung lagi bukan?.
Pada dasarnya, disiplin itu datang dari lubuk hati yang paling dalam. Sama seperti cinta, yang datangnya dari hati. Kalau ada cinta, dunia jadi berwarna, hidup terasa indah, dan untuk melakukan sesuatu jadi terasa nyaman dan tenang. segala upaya akan di lakukan untuk makin menyatukan perasaan ini dengannya.
Kalau hati ini punya cinta, berarti bisa dong membuat displin menambat di hatimu juga. Karena kunci kesuksesan berawal dari disiplin (kata toyoda), jika tidak disiplin, maka jauhlah kehidupan mereka dari kata sukses.
Tidak usah jauh-jauh menyuruh orang disiplin kata guru saya, awali dari diri sendiri. Kalau orang lain tidak antri, kita jangan. Kalau orang lain datang telat, kita jangan. Kalau orang lain memperlambat pekerjaan, kita jangan. Kalau orang lain malas, kita jangan. Pokoknya awali dari hati kita, tanamkan disiplin itu di lubuk terdalam asmaramu hingga menjadi butiran cinta.
Saya sendiri terkadang pusing melihat tingkah orang jepang, kebanyakan dari mereka adalah orang yang tidak beragama, tapi jarang sekali mereka melanggar. Apa sih yang mereka takutkan?, tuhan tidak ada, ayat suci nihil, neraka kosong. ternyata peraturan itu tadi, sangat disiplin mengikuti aturan yang berlaku. Malu jika melanggar, bahkan harakiri di pengasingan hidupnya.
Pantas saja mereka cepat bangkit dari keterpurukan setelah perang dunia lalu. Dihati mereka telah tertanam butiran cinta yang bernama disiplin. Orang tua dulu banyak bercerita, selama masa kepedudukan jepang, mereka disuruh sekolah yang rajin, tiap pagi senam, disuruh berhitung dengan cepat, padahal saat itu lagi malas-malasnya belajar. Kalau dilihat sekarang, rupanya itu semua perlu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar