Rabu, 01 Februari 2012

Diajak Bercinta Sama Yuri, Malah Menangis


Urban

Kirim Pesan

Otoko Mae

use your imagination

Diajak Bercinta Sama Yuri, Malah Menangis

OPINI | 30 January 2012 | 13:34139  Nihil
Sebuah kisah ketika masih magang tahun 2007 di Jepang,
Saya punya Junior, namanya Gudi, 25 tahun. Anak lelaki ini berperawakan sedang, kulit coklat gelap, dan berambut keriting. Untuk ukuran orang Indonesia, Gudi ini biasa saja bahkan cenderung (maaf) jelek. Tapi untuk ukuran gadis jepang, Gudi ini “otoko mae” alias cakep bin ganteng. Karena kegantengannya itu, Gudi cukup mudah menggaet gadis Jepang.
Namun ada kejadian cukup “lucu” untuk ukuran mereka –gadis jepang–. Lucu apanya?, “lucu”, karena Gudi ini masih Perjaka, malah sempat menangis ketika diajakin Pacarnya ML (Making Love).
Kisah berawal dari perkenalan Gudi dengan Gadis jepang bernama Yuri. Gadis ini cukup manis, ada lesung di kedua pipinya. Rambut dibikin warna terang, “supaya mirip britney spears”, kata Yuri.
Gudi “menemukan” gadis ini di “senta” (tempat belajar bahasa jepang) di Osaka. Perkenalan pertama kali Gudi dengan gadis jepang ini berlanjut setelah itu, mengikat janji berpacaran dan sehidup semati, hingga Gudi mengajak Yuri main Ke Apato.
Sesampai di Apato, Gudi mengajak Yuri makan. Gudi memasak tumis sayur kol kesukaannya. Yuri membantu memasak nasi dan menyiapkan piring, “biar hemat mending masak sendiri” kata Gudi ke yuri mesra.
Ya, kemandirian Gudi membuat Yuri makin jatuh cinta. Di kolong langit jepang ini sudah jarang cowok yang mau masak sendiri, yuri sepertinya menemukan “mahluk ajaib” ini, dan harus dipertahankannya.
Selesai makan Gudi duduk diam dihadapan piring yang berserakan, Yuri belum beranjak untuk membereskan semua itu. Karena Dibenak Yuri tersimpan “sesuatu” kepada Gudi yang sedang “bengong” kekenyangan.
Perlahan Yuri mendekati Gudi, dan memeluk Gudi –kejadian selanjutnya saya sensor, karena Vulgar–. Setelah mereka sudah tanpa pakaian lagi, Gudi mundur, duduk mungkur di sudut ruangan.
“kenapa?”, kata yuri penasaran
“saya tak bisa melakukan ini”, kata Gudi yang telah berlinang air mata
“Nande?”
“Saya masih Perjaka, Saya boleh melakukan itu setelah saya menikah”. Kata Gudi Lugu.
***
Yuri tertawa ketika menceritakan semua ini kepada saya. Ada pertanyaan besar, “apakah memang anak Indonesia selalu menjaga keperjakaannya?”
“ya, ada sebagian, prosentasenya gak tau. Tapi sepertinya perbedaannya cukup jauh dengan anak Jepang. Indonesia masih kental budaya ML sebelum nikah. Walaupun ada juga yang melakukannya sebelum nikah.”
Bagi Yuri, Berpacaran kalau tidak ML sangat aneh. Karena pacar terdahulunya melakukan itu. Ya Beda dong dengan Indonesia, kalau disini pacaran, pacaran aja, enggak lebih. Itu bagi saya, yang pernah merasakan pacaran, enggak tau kalo yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar